ANALISIS WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE CRASHING, OVERLAPPING DAN GABUNGAN CRASHING OVERLAPPING

(STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN BENDUNGAN BENDO LANJUTAN DI KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR)

  • Muh Alwi Umar College Student Civil Engineering Magister, Sultan Agung Islamic University
  • Kartono Wibowo College Student Civil Engineering Magister, Sultan Agung Islamic University
  • Rachmat Mudiyono Lecturer Civil Engineering Magister, Sultan Agung Islamic University
Keywords: Percepatan proyek, Metode crashing, Metode Overlapping, Kombinasi

Abstract

Pelaksanaan Proyek Pembangunan Bendungan Bendo Lanjutan Kab Ponorogo Jawa Timur direncanakan selesai dalam 750 hari kalender, namun pelaksanaan proyek tersebut mengalami keterlambatan, yang dapat berdampak besar terhadap waktu dan biaya pada proyek tersebut. Karena itu diperlukan analisis metode percepatan dengan pengurangan durasi proyek agar dapat mengejar prestasi yang tertinggal. Studi ini bertujuan untuk menganalisis waktu dan biaya proyek jika dilakukan percepatan (crashing) dengan penambahan jam kerja lembur, menganalisis waktu dan biaya proyek jika dilakukan metode tumpang tindih (overlapping), menganalisis waktu dan biaya proyek jika dilakukan metode gabungan antara percepatan (crashing) dan tumpang tindih (overlapping), yang terakhir bertujuan untuk mengkaji waktu dan biaya yang paling optimal dengan menggunakan alternatif crashing, overlapping dan gabungan antara crashing overlapping.  Data yang dibutuhkan yaitu data sekunder berupa data time schedule dan laporan mingguan proyek, rencana anggaran biaya proyek, jumlah tenaga kerja setiap item pekerjaan. Analisis dilakukan untuk mengetahui waktu dan biaya akibat percepatan dengan penambahan jam kerja (crashing), overlapping dan gabungan crashing overlapping, selanjutnya dicari perbandingan waktu dan biaya yang optimum dari tiga alternative tersebut. Dari hasil tiga perhitungan dapat disimpulkan bahwa waktu dan biaya akibat percepatan yang optimum adalah metode gabungan crashing dan overlapping dengan penambahan jam kerja (lembur) selama 3 jam serta mengubah relationship dan lag didapat pengurangan biaya sebesar Rp 5.854.374.553 dari total biaya pekerjaan normal yang jumlahnya sebesar Rp 287.227.881.577 menjadi Rp 281.373.507.024 atau turun 2,038 % dari total biaya pekerjaan normal dengan pengurangan durasi pekerjaan waktu selama 271 hari dari waktu normal 750 hari menjadi 479 hari.

References

Azzam, Ahmad S. (2017). Analisis Percepatan Proyek Pembangunan Java Vilage Resort Dengan Menambahkan Tenaga Kerja Dan Jam Kerja (Tidak). Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Ervianto. Wulfram. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi. Andi. Yogyakarta

Frederika, Ariany. (2010). Analisis Percepatan Dengan Menambah Jam Kerja Optimum Pada Proyek Konstruksi. (Tidak Diterbitkan). Universitas Udayana. Bali.

Husen. Abrar. (2009). Manajemen Proyek Perencanaan, Penjadwaan, dan Pengendalian Proyek. Andi. Yogyakarta.

Ilmusipil. (2016). Manfaat Atau Kegunaan Kurva S Dalam Proyek Konstruksi. (Online). (www.ilmusipil.com/manfaat-atau-kegunaan-kurva-s dalam-proyek-konstruksi. Diakses 23 Mei 2020)

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.102/Men/VI/2004 Tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. Jakarta.

Mesaah, dkk (2013). Kajian Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung. Jurnal Teknik Sipil. (Tidak Diterbitkan). Universitas Nusa Cendana, Kupang.

Nurhayati. (2010). Manajemen Proyek. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sasmiastuti, Nita (2017) Analisis Metode Crash Program Dengan Jam Kerja Sistem Shift. Tugas Akhir. (Tidak Diterbitkan). Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta..

Soeharto, Iman. (1995). Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Erlangga. Jakarta.

Thaher, Syafrizal. (2007). Evaluasi Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crashing Pada Proyek Pembangunan Dermaga Tembilahan. Tugas Akhir. (Tidak Diterbitkan). Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Published
2021-08-18
How to Cite
Umar, M. A., Wibowo , K., & Mudiyono, R. (2021). ANALISIS WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE CRASHING, OVERLAPPING DAN GABUNGAN CRASHING OVERLAPPING: (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN BENDUNGAN BENDO LANJUTAN DI KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR). Journal of Industrial Engineering & Management Research, 2(5), 24 - 43. https://doi.org/10.7777/jiemar.v2i5.190